Musim Dingin di Negeri Pasir

Kabut memudar, burung-burung berkicau mengawali pagi di negeri pasir. Lalu lalang orang-orang yang hendak pulang dari sembahyang. Lampu jalananpun meredup, gelap kian meluas. Langit mulai membiru seakan ingin menunjukkan sesuatu. Dingin menyelimuti, memeluk sajadah untuk menghangatkan tubuh. Pandangan menunjukkan senyuman, walau wajah tertutup kain hitam. Pria tua duduk bersandar dan membakar tembakau. Mentari terbit mewarnai pagi, berjalan sedikit cepat demi menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.

Meneguk kopi panas atau teh panas. Toko-toko yang menyediakan makanan untuk sarapan pun ramai. Mereka mengantri dengan sabar sembari menunggu giliran. Jalanan masih dipenuhi oleh manusia. Bising mulai terdengar dari pintu yg masih tertutup.


Angin bertiup mengibarkan bendera, burung beterbangan hinggapi pepohonan. Terlihat gemetar kedinginan sembari tersenyum, mereka bersyukur karena dingin ini. Mereka mengingatkanku untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Hidup tak selalu hangat, maka persiapkan diri sebelum dingin menyapa.

Komentar